Apa teman-teman pernah mempertanyakan kenapa bahasa komunikasi memiliki pengaruh besar terhadap psikologi seseorang?
Kalau dikaitkan dengan keadaan pandemi saat ini, kira-kira kenapa pemerintah Indonesia lebih memilih menggunakan bahasa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dibanding Lockdown seperti di luar negeri?